Panen Lagi, Tanam Lagi, Kalsel Nomor Satu
BANJAR (bsip-kalsel) --- Sebagai langkah nyata mengantisipasi dampak perubahan iklim global el Nino yang berdampak pada kekeringan yang lebih panjang, Kementerian Pertanian mencanangkan Gerakan Nasional (Gernas) Tanaman Padi. Kalimantan Selatan sebagai salah satu provinsi penyangga pangan nasional mendapatkan alokasi sebanyak 100 ribu hektare.
Merealisasikan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Pertanian melaksanakan syukuran panen dan tanam padi di Desa Sungai Rangas Hambuku, Selasa 19 September 2023. Kegiatan dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Wakil Bupati Kabupaten Banjar, jajaran Forkopimda Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Banjar, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi, BSIP Kalimantan Selatan, BSIP Lahan Rawa serta para penyuluh di Kabupaten Banjar.
Kegiatan diawali dengan panen bersama di lahan kelompoktani hidup baru Desa Sungai Rangas Hambuku. Setelah panen, Gubernur Kalimantan Selatan dan Wakil Bupati Banjar beserta para undangan melaksanakan tanam padi. Turut hadir, Ir. Fatma Dewi, M.Si dan Harun Kurniawan, S.Pt dari BSIP Kalimantan Selatan sebagai wujud dukungan terhadap program strategis Kementerian Pertanian di Kalimantan Selatan.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan Ir. H. Syamsir Rahman, MS menyampaikan bahwa dari target yang dialokasikan, Kalimantan Selatan sudah berhasil merealisasikan seluas 67 ribu hektare. Luasan ini menjadi luasan terbesar diantara 10 provinsi penyangga pangan nasional. Target tersisa sebayak 35 ribu hektare akan terus direalisasikan sampai dengan pertengahan Oktober 2023.
Wakil Bupati Banjar, H. Said Idrus menyampaikan bahwa musim kering yang melanda termasuk di Kalimantan Selatan menjadi berkah tersendiri bagi sebagian petani di Kabupaten Banjar. Pasalnya, pada beberapa tahun sebelumnya, banyak lahan pertanian yang terendam banjir sehingga mengakibatkan gagal panen. Produktivitas lahan pertanian juga sangat baik dibuktikan dengan hasil ubinan sebesar 5,38 kg atau setara dengan 8,6 ton GKP.
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kalsel saat ini masih sangat dipengaruhi oleh sumberdaya non terbarukan khususnya sektor pertambangan batubara. Namun, sebuah keniscayaan bahwa sektor tersebut suatu saat akan berkurang dan habis. Oleh karena itu, arah pengembangan ekonomi harus diarahkan ke sumberdaya terbarukan, termasuk didalamnya sektor pertanian. Ditambah lagi, Kalsel akan menjadi penyangga utama pangan di Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, sehingga sektor pertanian harus siap menjawab tantangan.